Sabtu, 28 April 2012

6 Alasan Tinggalkan Blackberry


6 Alasan Tinggalkan BlackBerry

Jagat Pintar - Thu, 26th Apr 2012 05:17 AM

Sejak memutuskan tidak lagi

menggunakan perangkat BlackBerry,

saya banyak ditanya teman dekat

mengenai keputusan itu. Mereka

seolah-olah terpukau.

"Emang lo bisa nggak pakai BB?

Yakin?"

Pertanyaan di atas bukan tanpa

sebab. Penduduk kelas menengah ke

atas Indonesia, khususnya Jakarta

memang mayoritas menggunakan

BlackBerry sebagai telepon seluler

utama mereka dalam berkomunikasi

satu sama lain.

Tidak lagi menggunakan BlackBerry

seakan meninggalkan sebuah saluran

tempat kita terhubung dengan hampir

seluruh orang di lingkungan terdekat.

Namun toh setelah dua bulan tidak

lagi menggunakan BlackBerry, saya

masih hidup normal. Semuanya baik-

baik saja.

Mengapa saya mengucapkan selamat

tinggal BlackBerry? Berikut alasannya.

1) Jaringan sering bermasalah

Dua tahun lebih saya menggunakan

BlackBerry sebagai perangkat utama,

dua tahun pula saya harus berurusan

dengan jaringan BlackBerry yang

sering kali bermasalah. Entah siapa

yang salah — operator lokal atau

jaringan BlackBerry — komunikasi

melalui BlackBerry Messenger kerap

tersendat.

Akibatnya, pesan yang saya kirim

lambat sampainya, mengakses

Internet pun susah bukan main.

Email? Sering tidak masuk.

Padahal sebagai pengguna BlackBerry,

koneksi Internet adalah tumpuan

utama komunikasi. Tanpa Internet,

apa gunanya saya pakai BB? Hampir

tidak ada.

2) Ketergantungan pada BBM

Saking banyaknya BlackBerry

digunakan, BlackBerry Messenger

(BBM) menjadi alat komunikasi utama,

menggantikan telepon. Alasannya

mudah saja, BBM jauh lebih mudah

dan murah dibanding telepon.

Banyak orang menganggap nomor

telepon adalah perihal pribadi, namun

tidak PIN BBM. Mereka lebih nyaman

membagikan PIN BBM daripada

memberikan nomor telepon.

Padahal BBM ternyata bukan tanpa

cacat. Seperti saya sebutkan di poin

satu, BBM juga sering mengalami

masalah. Pengiriman pesan di BBM

sering mengalami keterlambatan

(pending messages) yang membuat

gusar, apalagi jika dalam keadaan

darurat.

3) Semua benci Broadcast Message

Pernahkah Anda menerima BM

berisikan "Test Contact, pls ignore.",

atau "Teruskan pesan ini jika tidak

kamu akan melarat seumur hidup",

atau "Add temen aku yah, Joni, 21,

ganteng!"?

Entah teknologi yang terlalu canggih,

atau masyarakat Indonesia yang

terlalu, ehm, kreatif. Fitur Broadcast

Message yang memungkinkan Anda

mengirim pesan ke seluruh kontak,

sering disalahgunakan.

Bagi beberapa orang, mungkin hal

semacam ini lucu, tapi saya tidak.

Bayangkan bila 10 orang senantiasa

terus-menerus mengirim pesan

semacam ini setiap hari. Tidakkah

kamu merasa terganggu?

Ada yang bilang, smartphone harus

dimiliki oleh smart user (pengguna

pintar). Namun sayangnya, untuk

membeli smartphone orang tidak

perlu ikut ujian terlebih dahulu.

4) Spesifikasi perangkat terbatas

Masalah klasik BlackBerry adalah

spesifikasi mesinnya yang terbatas.

Untuk informasi, seluruh aplikasi di

BlackBerry akan disimpan di dalam

memori internal, bukan eksternal alias

kartu memori.

Bayangkan sebuah mesin yang harus

bekerja keras menjalankan begitu

banyak aplikasi, namun hanya

diberikan kapasitas otak kecil. Tak

heran perangkat BlackBerry sering

hang, dan kadang terasa panas.

Solusinya adalah mengutak-atik sistem

operasi bawaan BlackBerry — dengan

mematikan banyak fungsi dan sistem

yang sebenarnya tidak dibutuhkan

seperti pilihan bahasa, ringtone, dan

software bawaan. Teknik yang lebih

dikenal dengan nama “shrink OS” ini

tidak mudah dilakukan sendiri. Salah-

salah BlackBerry kamu bisa mati total.

5) Minim inovasi

Entah karena inovasi dari RIM yang

kurang, atau memang kebutuhan

pengguna yang tidak meningkat,

BlackBerry jarang sekali melakukan

inovasi signifikan pada setiap

perangkat barunya.

Berbeda dengan kompetitor, RIM

seakan sadar betul bahwa tanpa perlu

menambah kamera menjadi 10MP,

atau kapasitas memori jadi 2GB,

pengguna mereka akan tetap setia.

Konsumen BlackBerry umumnya

membeli BlackBerry jenis terbaru

hanya karena faktor gaya saja. Jarang

yang membeli BlackBerry karena

prosesornya lebih canggih, atau

kameranya lebih bagus, atau OS-nya

baru (malah sangat sedikit di antara

mereka yang tahu bedanya OS

BlackBerry).

6) Fungsinya bisa didapat di ponsel

lain

BlackBerry bukan satu-satunya

telepon seluler di dunia ini. Bahkan,

BlackBerry bukan satu-satunya ponsel

pintar. Hampir seluruh fungsi yang

dijalankan BlackBerry dapat dijalankan

juga di ponsel pintar lain.

Telepon, SMS, email, jejaring sosial,

kamera, merekam video, hingga

mengedit foto bahkan bisa diproses

dengan lebih baik di ponsel pintar

lainnya. Sebut saja iPhone yang dapat

mengambil foto dengan kualitas lebih

tinggi. Dan Samsung Galaxy yang

memiliki prosesor dengan kapasitas

proses jauh di atas BlackBerry.

Salah satu fitur populer BlackBerry,

BBM pun bukan tanpa kompetitor. Di

saat RIM masih bergelut dengan

lambatnya koneksi lokal, beberapa

layanan di luar BBM semakin

berkembang. Sebut saja Line,

WhatsApp, Skype, KakaoTalk, hingga

Yahoo! Messenger.

Itulah beberapa alasan saya

meninggalkan BlackBerry. Kamu

punya pendapat lain? Atau kamu

justru berpendapat bahwa

menggunakan BlackBerry adalah

solusi yang tepat? Saya tunggu

pendapat kamu di kolom komentar :D Yahoo News 
[ Baca selengkapnya...>>> ]

Rabu, 25 April 2012

Kunci Jawaban Bocor di MtsN Sidorejo



Kunci Jawaban Bocor di MtsN Sidorejo

    Rabu, 25 April 2012 19:34

    Kunjungan: 67

    Seksi: Berita -

    Pendidikan

    Surel

    Cetak

    PDF

Share

Magetan Kita.com - Dua orang siswa MTsN Sidorejo kepergok nyontek, saat mengikuti ujian nasional di hari kedua. Hebatnya, setelah dicocokkan, contekan kunci jawaban Unas Mata Pelajaran Bahasa Inggris itu, 90 persen sesuai dengan kunci jawaban aslinya.

Kejadian ini bermula saat salah satu pengawas ujian di MTsN Sidorejo melihat gelagat aneh pada seorang siswa yang berinisial F, yang berada di ruang 9. “Penasaran saya dekati,” kata pengawas yang mewanti-wanti namanya tidak disebutkan itu. Setelah didekati, siswa itu semakin gugup. “Ternyata, dia bawa contekan yang berisi kunci jawaban, saya minta, gak dikasih, terus saya paksa, akhirnya dikasih, ternyata benar itu kunci jawaban,” terang dia.

Gugup bercampur rasa takut, siswa tersebut merobek kunci jawaban itu. “Saya hanya menemukan kunci jawaban satu paket saja,” kata dia.

Tidak berhenti di situ, lebih mencegangkan lagi, di ruang 8, ditemukan kunci jawaban ilegal, lengkap lima paket dan kode soalnya. Paket A dengan kode soal 81, paket B dengan kode soal 74, paket C kode soal 61, paket D dengan kode soal 47 dan paket E dengan kode soal 35.

Setiap paket, tertulis lengkap jawaban ‘ABCD’ secara runtut. Setelah dicocokkan dengan kunci jawaban asli, hanya ada dua hingga tiga jawaban yang salah, selebihnya benar semua.

Pihak Mapenda Kemenag Magetan, yang membawahi madrasah, membantah beredarnya kunci jawaban. "Tidak ada itu, mas," kata Ketua Mapenda, Muttakin, melalui pesan pendek kepada MagetanKita.com.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Magetan, Syahrir, mengaku akan mengecek kebenarannya. “Kalau memang itu benar, kami minta agar ada ujian ulang,” ungkap Syahrir. ram Magetan Kita 
[ Baca selengkapnya...>>> ]