Minggu, 12 Februari 2012

Banjir Kali Gonggang



Hujan deras yang menguyur dusun Wonomulyo Desa Genilangit Kec.Poncol Magetan sore ini mengakibatkan banjir di kali Gonggang yang menerjang sawah penduduk.

Posted Via DHD
[ Baca selengkapnya...>>> ]

Minggu, 05 Februari 2012

Jelang Unas,Sekolah Harus Lebih Bisa Objektif


Jelang Unas, Sekolah Harus Bisa Objektif

Sabtu, 04-02-2012 11:36:44

KOTA - Sekolah tidak boleh menutup-tutupi mekanisme persiapan siswa menghadapi ujian nasional (Unas) jenjang SMP dan SMA April mendatang. Hal itu untuk menjaga objektivitas kebijakan yang telah dianjurkan Dinas Pendidikan (Dindik). ‘’Jangan sampai kami telah mensosialisasikan sejumlah program ternyata tidak bisa direalisasikan. Untuk itu, sejauh mana persiapan sekolah harus diinformasikan secara berskala,’’ terang Gunadi kabid menengah Dindik Ngawi kepada koran ini, kemarin (3/2).

Hasil pantauan sepekan terakhir, persiapan menghadapi Unas sudah 70 persen. Baik bagi siswa dalam penguasaan materi pelajaran maupun persiapan kepanitiaan dan lokasi. Dindik melakukan pengawasan dan pemetaan semua elemen yang terlibat dalam pelaksanaan Unas. ‘’Sekolah tidak cuma mengedepankan persiapan siswa saja, tapi juga harus menyiapakan kepanitiaan yang benar-benar terpilih,’’ paparnya.

Salah satu persiapan untuk pembekalan siswa, pihaknya menggelar sejumlah try out. Tak hanya dari Dindik dan MKKS (musyawarah kerja kepala sekolah), juga berasal dari sekolah terkait. Jadwalnya akan disesuaikan dengan pelaksanaan Unas. ‘’Pokoknya empat try out harus dilakukan siswa dalam menyiapkan unas ini,’’ ujarnya.

Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, try out dianggap lebih efektif. Ketimbang dengan menyampaian materi secara terus menerus. Bahkan bisa menambah mental siswa dalam mengerjakan soal-soal yang diujikan. ‘’Try out bisa menjadi ukuran siswa secara personal. Jadi harus dikerjakan secara mandiri dan serius,’’ ungkapnya.

Dengan metode itu, lanjut dia, target kenaikan rata-rata 0,5 permata pelajaran bisa terpenuhi. Sekaligus bisa mendograk perangkingan peserta unas di tingkat regional. ‘’Naik 0,5 bagi kami mudah, asal siswa serius,’’ tandasnya.(dip/eba) (yogama) Radar Madiun 

Posted Via DHD
[ Baca selengkapnya...>>> ]

Jelang Unas,Sekolah Harus Lebih Bisa Objektif


Jelang Unas, Sekolah Harus Bisa Objektif

Sabtu, 04-02-2012 11:36:44

KOTA - Sekolah tidak boleh menutup-tutupi mekanisme persiapan siswa menghadapi ujian nasional (Unas) jenjang SMP dan SMA April mendatang. Hal itu untuk menjaga objektivitas kebijakan yang telah dianjurkan Dinas Pendidikan (Dindik). ‘’Jangan sampai kami telah mensosialisasikan sejumlah program ternyata tidak bisa direalisasikan. Untuk itu, sejauh mana persiapan sekolah harus diinformasikan secara berskala,’’ terang Gunadi kabid menengah Dindik Ngawi kepada koran ini, kemarin (3/2).

Hasil pantauan sepekan terakhir, persiapan menghadapi Unas sudah 70 persen. Baik bagi siswa dalam penguasaan materi pelajaran maupun persiapan kepanitiaan dan lokasi. Dindik melakukan pengawasan dan pemetaan semua elemen yang terlibat dalam pelaksanaan Unas. ‘’Sekolah tidak cuma mengedepankan persiapan siswa saja, tapi juga harus menyiapakan kepanitiaan yang benar-benar terpilih,’’ paparnya.

Salah satu persiapan untuk pembekalan siswa, pihaknya menggelar sejumlah try out. Tak hanya dari Dindik dan MKKS (musyawarah kerja kepala sekolah), juga berasal dari sekolah terkait. Jadwalnya akan disesuaikan dengan pelaksanaan Unas. ‘’Pokoknya empat try out harus dilakukan siswa dalam menyiapkan unas ini,’’ ujarnya.

Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, try out dianggap lebih efektif. Ketimbang dengan menyampaian materi secara terus menerus. Bahkan bisa menambah mental siswa dalam mengerjakan soal-soal yang diujikan. ‘’Try out bisa menjadi ukuran siswa secara personal. Jadi harus dikerjakan secara mandiri dan serius,’’ ungkapnya.

Dengan metode itu, lanjut dia, target kenaikan rata-rata 0,5 permata pelajaran bisa terpenuhi. Sekaligus bisa mendograk perangkingan peserta unas di tingkat regional. ‘’Naik 0,5 bagi kami mudah, asal siswa serius,’’ tandasnya.(dip/eba) (yogama) Radar Madiun 

Posted Via DHD
[ Baca selengkapnya...>>> ]

Puluhan Slop Rokok Amblas



Puluhan Slop Rokok Amblas

Sabtu, 04-02-2012 11:35:29

PLAOSAN – Aksi pencurian di dalam kompleks pasar ternyata masih marak. Itu seperti yang terjadi di Pasar Plaosan dini hari kemarin (3/2). Kios milik Hadi Sutomo, 61 disatroni pencuri. Maling menggasak puluhan slop rokok.

Informasi yang dihimpun, aksi pencurian itu kali pertama diketahui si pemilik saat membuka kiosnya sekitar pukul 05.30. ‘’Saya lihat pintu toko bekas ada congkelan. Dua gembok di pintu juga raib,’’ kata Hadi Sutomo.

Sadar kiosnya kedatangan tamu tak diundang, Hadi lantas mengecek barang-barang dagangannya. Benar saja, ratusan bungkus rokok dagangannya sudah raib. Di antaranya, satu bal rokok Djarum 76, 12 slop Surya, enam slop Djarum Super, tiga slop LA besar, lima slop LA kecil, dan lima slop Djarum Black besar. ‘’Kalau ditaksir ya totalnya sekitar Rp 6 juta,’’ terang Hadi.

Atas kejadian itu, Hadi berharap patroli keamanan di Pasar Plaosan lebih ditingkatkan. ‘’Pascalebaran lalu, sudah ada enam kali aksi pencurian yang seluruhnya belum terungkap.’’.

Peristiwa pencurian di kios milik Hadi Sutomo tersebut dibenarkan Kapolsek Plaosan AKP Setyo Wiyono. Menurut Setyo, kejadian itu setidaknya menjadi pekerjaan rumah pihaknya. Pasalnya, hingga sore kemarin (3/2), tanda-tanda pelaku juga belum terungkap. ‘’Kami masih mengembangkan penyelidikan termasuk melakukan olah TKP. Mudah-mudahan saja tak lama lagi bisa terungkap,’’ terang Setyo mendampingi Kapolres Magetan AKBP Agus Santosa. (wka/isd)

(yogama) Radar Madiun 

Posted Via DHD
[ Baca selengkapnya...>>> ]

Jumat, 03 Februari 2012

Magetan Dikepung Angin Ribut



Magetan Dikepung Angin Ribut

Kamis, 26-01-2012 12:21:24

MAGETAN – Angin ribut menerjang sejumlah wilayah Magetan sejak Selasa (24/1) malam. Akibatnya, berbagai titik panen bencana. Mulai pohon tumbang, bangunan ambrol, hingga tanah longsor.

Salah satu bangunan yang tertimpa bencana adalah rumah Kletong, warga Dusun Jatikas, Desa Citeng, Kecamatan Poncol. Teras rumah itu rusak berat dihantam tanah longsor, sekitar pukul 06.00 kemarin (25/1). Berselang setengah jam, 30 asbes atap rumah Juwarno, 35 di Dusun/Desa Genilangit beterbangan digoyang angin ribut.

Kuatnya tiupan angin menyebabkan atap rumah berukuran 9 x 7,5 meter itu berserakan. Sebagian kepingan asbes menimpa etalase milik Juwarno. ‘’Saat itu kami tengah takziah. Tahu kalau rumah saya kena angin setelah ditelepon tetangga. Ya kalau kerugian mungkin sekitar Rp 2,5 juta,’’ kata Juwarno.

Masih di kawasan Genilangit, sebuah penggergajian kayu milik Kadirun roboh hingga nyaris rata dengan tanah. Bangunan yang seluruhnya berdinding kayu itu tak luput dari hantaman angin ribut. Tak puas ‘memakan’ bangunan tersebut, lesus menerjang kandang ayam milik Suwarno yang tak jauh dari lokasi itu. Akibatnya, atapnya yang terbuat dari seng lenyap tak berbekas.

Di kawasan Kecamatan Ngariboyo, sekitar pukul 11.30, rumah Sastro Parno ambruk akibat tertimpa pohon sengon berukuran besar. Warga Dusun Klumpit, Desa Banyudono, itu hanya bisa pasrah melihat ata rumahnya hancur. ‘’Saat angin menerpa, saya lari keluar bersama istri, anak-anak, dan cucu,’’ terang Sastro.

Di Kecamatan Panekan, angin rebut menerjang rumah Suyatno, warga Dukuh Sengonan, Desa Bedagung. Meski saat kejadian Suyatno tengah berada di dalam rumah, dia bisa segera menyelamatkan diri. (wka/isd)

(yogama) Radar Madiun 

Posted Via DHD
[ Baca selengkapnya...>>> ]

Profil David Choe, Miliuner dari IPO Facebook





TEMPO.CO , Jakarta :Tak ada yang

menyangka David Choe bakal menjadi

miliuner. Choe, 36 tahun, hanya seorang

pelukis grafiti berkewarganegaraan

Amerika keturunan Korea. Namun Rabu

pekan lalu, rezeki nomplok datang. Ia

mendapat duit US$200 juta atau Rp 180

miliar.

Duit sebesar itu diperoleh pria kelahiran

1976 ini setelah IPO (penjualan saham

perdana) Facebook. Hasil IPO

Facebook menjadi jejaring sosial ini

meraup duit US$ 5 miliar atau setara Rp

45 triliun.

Tapi siapa Choe dan bagaimana Dewi

Fortuna mendatanginya? Choe

mengawali kisah suksesnya pada tahun

2005. Choe ditawari Sean Parker, salah

satu pediri Facebook, untuk membuat

lukisan di kantor Facebook, Palo Arto,

California.

Atas hasil lukisannya, Sean menawarkan

opsi bayaran sejumlah ribuan dollar

atau saham sebesar 0,1- 0,25. Dengan

insting bisnis, ia akhirnya memilih

saham. Dari saham itulah ia meraup

keuntungan sebesar US$ 200 juta

dihitung berdasarkan nilai IPO

Facebook sebesar US$ 5 miliar atau

setara Rp 45 triliun.

Lahir pada 1976 di kota Los Angeles,

kesukaannya terhadap lukisan sudah ia

rasakan sejak usia dini. Ketika remaja ia

kenal seni grafiti untuk menyalurkan

amarah remajanya. Ia kerap mencoret-

coret grafiti di bangku-bangku bis, papan

reklame hingga tembok-tembok di jalan

sempit di seluruh kota.

Karena sering kehilangan sepeda, ia

membalas dengan mencuri dan mengutil

bila ada kesempatan. Beberapa kali ia

sempat masuk keluar penjara. Choe

pernah dipenjara sepekan karena

membuat grafiti di Oakland. Paling

parah adalah saat ia ditahan selama tiga

bulan di Jepang pada 2003.

Persoalannya ketika itu, ia meninju

seorang satpam!

Namun masa kelam keluarga Choe

sudah muncul sejak sebelas tahun

sebelum peristiwa terakhir itu. Ia

merasakan kerusuhan di Los Angeles.

Keluarga dijarah. Orang tuanya menjadi

bangkrut dan mengalami masa-masa

sulit. Kondisi itulah yang

mengajarkannya banyak hal, termasuk

ketegangan sosial dan rasial.

Lulus SMA, Choe memilih berpetualang

selama dua tahun. ia menyusuri

berbagai belahan dunia, seperti Amerika

Serikat, Eropa, Timur Tengah dan Afrika.

Saat usianya 21 tahun, dia kembali ke

Los Angeles. ia menyalurkan seluruh

energinya pada pembelajaran seni di

sekolah kerajinan dan seni California. Ia

sadar, bahwa untuk menjadi seniman, ia

butuh untuk belajar seni di pendidikan

formal.

Sampai saat ini Choe, merupakan

seorang ilustrator komersial ternama

yang dikenal di kalangan pebisnis. Pada

tahun 2004 ia mendesign cover album

penyanyi kenamaan seperti Linkin Park

& Jay Z, Collision Course. Jasanya kerap

dipakai banyak brand majalah dunia. Ia

pernah membuat set film Juno, Glass

House. Harapannya dapat membuat

poster Barack Obama yang kemudian

diletakan di gedung putih.

Tak sedikit penghargaan-perhargaan

yang telah diterimanya. Karya-karyanya

dapat ditemui dalam seluruh aspek

kehidupan, dari komik, mural, mainan,

kaos, musik, poster komersial, sepatu,

mainan, film dan lain-lain. Dalam blog-

nya davidchoe.com, pria ini mengaku

mempunyai ketertarikan kepada

tempat-tempat seperti, Vietnam, New

York dan Israel. Koran Tempo 

Posted Via DHD

Posted Via DHD
[ Baca selengkapnya...>>> ]

Cuaca Buruk Penyebab Harga Beras Di Solo Naik



Cuaca buruk,

penyebab harga

beras di Solo naik

Sindonews.com - Naiknya harga beras di

Kota Solo yang menembus Rp9.000 per

kilogram, Pemerintah kota Solo dalam hal

ini Kantor Ketahanan Pangan Kota Solo

memastikan kenaikan tersebut bukan

disebabkan oleh permainan para spekulan

beras melainkan murni akibat iklim.

"Kenaikan harga beras akhir-akhir ini

murni disebabkan karena pengaruh iklim.

Bukan spekulan," tandas Kepala Kantor

Ketahanan Pangan kota Solo, Rohana saat

diminta tanggapannya soal kenaikan

harga beras, di Balai Kota Solo, Jawa

Tengah, Jumat (3/2/2012) .

Hujan yang belakangan ini intensitasnya

cukup tinggi, kata Rohana, menyebabkan

sejumlah daerah pemasok beras

mengalami gagal panen. Belum ditambah

banjir yang terjadi tentu saja hal ini

mengganggu kelancaran transportasi.

Sehingga pasokan beras ke dalam kota

menjadi tersendat.

"Pasokan beras untuk Kota Solo berasal

dari kabupaten sekitarnya, seperti Klaten,

Sragen, Sukoharjo dan Karanganyar,”

ungkapnya.

Sementara soal spekulan? Rohana

mengaku hampir tiap minggu pihaknya

mendatangi sekaligus memantau

distributor. Mulai dari kedatangan

pasokan, distribusi hingga ke para

pedagang kecil.

"Termasuk mencari tahu, siapa tahu

terjadi penimbunan. Tentu saja evaluasi

secara berkala. Tujuan semua itu, sebagai

antisipasi terhadap praktek spekulan,"

jelasnya. (ank) SINDO news 

Posted Via DHD SINDO news 

Posted Via DHD
[ Baca selengkapnya...>>> ]

Sekolah Ini Beralaskan Tikar,Beratap Anyaman Bambu



Sekolah ini

beralaskan tikar,

beratap anyaman

bambu

Sindonews.com – Membicarakan

persoalan pendidikan di Kabupaten

Labuhanbatu memang tidak ada

habisnya. Sebab, selalu diselimuti

berbagai macam permasalahan.

Mulai dari sistim anggaran, tenaga

pengajar, pungutan liar sampai dugaan

korupsi anggaran pendidikan masih

menjadi hot isu di tengah masyarakat.

Potret proses belajar yang sangat

memprihatinkan misalnya saja di SMP

Negeri 2 (satu atap) Dusun Tanjung

Harapan Desa Tanjung Harapan,

Kecamatan Pangkatan, Kabupaten

Labuhanbatu.

Padahal jaraknya dari Kantor Dinas

Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu tidak

jauh,hanya sekitar 30 menit perjalanan

dengan kendaraan roda dua melewati

aspal yang mulus hingga kelokasi

Sebanyak 44 siswa –siswi kelas satu di

sekolah itu terpaksa belajar di lantai,

hanya beralaskan tikar karena ketiadaan

mebeler.

Ironisnya, ruangan perpustakaan yang

disulap menjadi ruangan belajar juga

tanpa memiliki papan tulis.Sedangkan

disisi kiri dan kanan ruangan itu banyak

ditemukan barang bekas sepeti kayu dan

papan. Wakil Kepala SMP Negeri 2

Kecamatan Pangkatan Roma Uli Ambarita

mengatakan, siswanya terpaksa belajar

tanpa meja, kursi dan papan tulis.

Karena sebanyak empat ruangan yang

diperuntukkan menampung 157 -an siswa

mulai dari kelas satu hingga tiga tidak

lagi dapat menampung seluruh pelajar.

"Sebelumnya memang ada yang masuk

siang. Tapi kalau masuk siang kami buat

ada orangtua murid yang keberatan,

karena memang aturannya sekolah

SMPN2 ini masuk pagi gini," kata

RomaUli, kemarin.

Dia menambahkan, dinas pendidikan

belum mengetahui kondisi itu. Ummu

A’iman,guru sekolah itu mengatakan,

tikar yang menjadi alas duduk itu hasil

inisatif para guru. Sejumlah guru terpaksa

membawa tikar darirumah agarsiswa-

siswi memiliki alas duduk.

Hanya berjarak sekitar 50 meter dari

SMPN 2 Kecamatan Pangkatan, juga ada

siswa kelas tiga SDN 118376 Dusun

Tanjung Harapan Kecamatan Pangkatan

yang belajar dalam kondisi

memprihatinkan.

Selama tiga tahun belakangan ini para

siswa terpaksa belajar di ruangan guru

dan rumah sekolah yang dijadikan

sebagai ruangan kelas bagi murid. Plafon

ruangan itu tampak seadanya, terbuat dari

anyaman bambu.

Sehingga kalau kondisi cuaca panas,

tentunya akan terasa dari pantulan atap

ruangan tersebut.Karena tidak semuanya

ruangan itu memiliki plafon. Sekretaris

Dinas Pendidikan Labuhanbatu Hobol

Rangkuti, tidak bersedia memberikan

tanggapannya. (san) Sindo News 

Posted Via DHD
[ Baca selengkapnya...>>> ]

Konghucu Minta Masuk Kurikulum Ke Presiden


Konghucu minta

masuk kurikulum ke

Presiden

Sindonews.com - Umat Konghucu di

Indonesia mengeluhkan belum adanya

mata pelajaran agama Konghucu di

sekolah-sekolah dan Perguruan Tinggi

seluruh Indonesia.

Seperti diungkapkan Ketua Majelis Tinggi

Agama Konghucu Indonesia, Wawan

Wiratna dalam pidatonya di hadapan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan

Wakil Presiden Boediono dalam Perayaan

Tahun Baru Imlek ke 2563 di Jakarta

Convention Centre Senayan, Jumat

(3/2/2012).

"Bersama ini kami juga laporkan bahwa

umat Konghucu masih mendapatkan

kendala dalam mata pelajaran Konghucu

di sekolah dan beberapa perguruan

tinggi," ujar Wawan.

Kendati demikian umat Konghucu

berterimakasih karena telah dilayani

dengan baik di bawah Sekretaris Jendral

Agama.

"Semoga kedepan semakin ditingkatkan,

agar kedepan bisa memiliki ruang lingkup

yang lebih luas," katanya.

Dalam perayaan Imlek tahun ini, Wawan

berharap masyarakat Indonesia yang

majemuk tetap hidup rukun dalam

perbedaan baik perbedaan ras, etnik,

agama maupun status sosial.

"Sebagai bangsa kita amat majemuk. Ras,

suku, etnik, agama, status sosial kita amat

beragam. Namun itu bukan alasan untuk

tak rukun dan bersatu," tutupnya. Sindo News 

Posted Via DHD
[ Baca selengkapnya...>>> ]

Kamis, 02 Februari 2012

Ratusan Nama Pedagang Tak Sesuai Data




Ratusan Nama Pedagang Tak Sesuai Data

Kamis, 02-02-2012 11:44:54

MADIUN – Ratusan pedagang PBM (Pasar Besar Madiun), namanya tidak sesuai dengan database tahun 2003 milik Dinas Pasar. Ini diketahui saat tim internal Dinas Pasar melakukan verifikasi terhadap data pemberian santuan pemkot kepada pedagang pasca kebakaran 2008 lalu. ‘’Setelah kami padukan, ditemukan nama pedagang yang tidak sesuai database 2003,’’ ungkap Kepala Dinas Pasar Kota Madiun, Sukarman, kemarin (1/2).

Dijelaskan, tim internal bentukan Dinas Pasar memang melakukan proses verifikasi sejak 1–20 Januari 2012. Bahkan, dalam sehari bisa dilakukan dua kali pencocokan. Ditemukan, jumlah pedagang yang namanya tidak sesuai database 2003 sebanyak 620 orang. Mereka menempati 623 unit tempat dasar atau lokasi berdagang. ’’Hasil ini masih sementara, sebab setelah registrasi semua akan kelihatan. Pasti muncul perubahan, tetapi tidak mengubah jumlah total tempat dasaran sebanyak 1.625 unit,’’ paparnya.

Temuan itu, kata Sukarman, sudah dilaporkan ke wali kota. Diakuinya, Dinas Pasar tidak menggunakan data pembanding dari Paguyuban Pedagang PBM. Sebab, data base tahun 2003 dibandingkan dengan data pemberian santunan pemkot dianggap cukup kuat. ’’Bukan apa-apa, kami pikir data milik Dinas Pasar sudah tidak main-main,’’ ungkapnya.

Karena kemarin sudah mulai berjalan proses registrasi, Dinas Pasar membuat keputusan untuk tetap mengakomodir pedagang yang namanya tidak sesuai dengan database. Jumlahnya sebanyak 620 pedagang. Ada banyak penyebab nama mereka tidak sesuai dengan database. Seperti, kios yang ditempati sudah dijual tanpa sepengetahuan Dinas Pasar atau di bawah tangan sebanyak 494 unit, dihibahkan (77 unit), disewakan (52 unit).

Jika ditotal, versi Dinas Pasar, jumlah pedagang yang diproyeksikan menempati Pasar Besar Madiun (PBM) sebanyak 1.320 pedagang. ’’Kami tetap layani dan minta agar bisa melengkapi dengan data-data pendukung. Contohnya tanda bukti santunan, penjualan kios dan lainnya,’’ ujarnya.

Sukarman sudah mengeluarkan peringatan agar tim internal dan pegawai Dinas Pasar tidak ’main-main’ dalam menjalankan setiap tahapan. Proses penempatan kembali atau relokasi pedagang dari pasar penampungan ke PBM harus berjalan transparan. ’’Kami sudah arahkan, agar bisa melaksanakan dengan tulus ikhlas dan jauh dari nuansa kepentingan apapun. Kalau ada yang melanggar, akan ada sanksi. Jika perlu di atasnya sanksi,’’ jelas Sukarman

Sementara itu, wali kota Bambang Irianto menegaskan, pihaknya menggaransi pedagang lama yang dulu menempati PBM sebelum terbakar. ’’Saya akan pantau terus prosesnya. Bukan saya tidak percaya, agar semua berjalan bagus,’’ ujarnya. (ota/irw)

(yogama)

Posted Via DHD Radar Madiun 

Posted Via DHD
[ Baca selengkapnya...>>> ]

Sungai Paling Warna-warni


 Sungai Paling Warna-Warni 

Posted Via DHD
[ Baca selengkapnya...>>> ]

Rabu, 01 Februari 2012

Ediaan........Siswi SD "Dijual" Pacar



Ediaan...Siswi SD "Dijual" Pacar

Rabu, 01-02-2012 11:59:35

GENENG – Selly-bukan nama sebenarnya-hanya bisa menangis sesegukan saat menceritakan peristiwa miris yang dialami Sabtu malam (28/1). Bocah yang masih duduk di kelas VI sekolah dasar (SD) itu mengaku diperlakukan layaknya pekerja seks komersial (PSK).

Yakni meladeni nafsu syahwat rekan pacarnya sendiri, Handoyo Triwanto, 19. Handiyo sendiri merupakan remaja putus sekolah yang dikenalnya visa pesan pendek (SMS) tiga bulan silam. ‘’Sudah kami amankan pelaku utama HT (Handoyo Triwanto, Red) dan dua rekannya yang ikut melakukan pencabulan (YW dan SW, Red). Untuk YW masih berstatus pelajar SMA di salah satu sekolah di Magetan,’’ terang AKP Partono Kapolsek Geneng mendampingi Kapolres Ngawi AKBP Edy Djunaedi, kepada koran ini.

Entah muncul dari mana ide Handoyo yang tega melacurkan Selly kepada rekan-rekan sekampungnya. Saat janji apel malam mingguan, Handoyo hanya ingin mengajak jalan-jalan keliling kampung. Hampir setiap tiga hari sekali, remaja pengangguran itu bermain ke rumah Selly. Karena sudah terbiasa, Handoyo sangat akrab dengan keluarga pujaan hatinya itu.

Waktu yang ditunggu pun tiba. Dengan mengendarai sepeda motor bebek, Selly warga Desa Keras Kulon, Kecamatan Keras dibonceng untuk muter-muter di jalan makadam di areal persawahan.

Sebenarnya Selly sempat curiga dengan gelagat Handoyo. Di sebuah gubuk yang berdiri di pematang sawah keduanya beristirahat sejenak. Tak berselang lama YW dan SW rekan Handoyo ikut nimbrung.

Di situlah skenario bejat dijalankan. Handoyo pura-pura pergi membeli makanan di warung desa setempat. Setelah tinggal bertiga itu, rayuan-rayuan gombal pun mulai lontarkan YW dan SW. Sembari tangan-tangan bergerilya memegang tubuh molek Selly. Merasa risih dengan perbuatan asusila itu, Selly menolak dengan ucapan kasar.

YW dan SW yang ingin secepatnya bisa mencicipi tubuh Selly akhirnya main kasar. Tanpa banyak omong, baju dan celana bocah ingusan itu dilucuti satu persatu. Setelah tak menggunakan baju, keduanya bergantian memperkosa Selly. Meski Selly merintih kesakitan, YW dan SW tetap saja menindih bocah SD itu hingga nafsunya terlampiaskan.

Usai menjalankan aksi bejatnya, YW dan SW bergegas mengenakan pakaian dan kabur begitu saja meninggalkan Selly seorang diri yang dalam kondisi setengah tersadar. Handoyo bak pahlawan kesiangan menghibur pacarnya dengan lelucon. Selanjutnya menghantarkan Selly pulang. ‘’Karena korban berterus terang kepada orang tuanya, akhirnya melapor ke kepolisian tentang peristiwa yang dialami korban,’’ ujarnya.

Cuma butuh kurang 24 jam saja, ketiga pelaku pencabulan dan dugaan trafficking tertangkap. Yakni, Handoyo, YW dan SW. Hasil pemeriksaan petugas, Handoyo sudah dua kali berbuat cabul dengan korban. Biasannya dilakukan di rumah tersangka sendiri. ‘’Karena saya sudah tidak suka lagi dengan dia (Selly, Red). Jadi tak berikan kepada teman saya (YW dan SW, Red),’’ ucap Handoyo dengan nada enteng. (dip/eba)

(yogama) Radar Madiun 

Posted Via DHD
[ Baca selengkapnya...>>> ]

Empat Jam,Dua Mobil Hantam Median.



Empat Jam, Dua Mobil Hantam Median

Rabu, 01-02-2012 11:55:56

SUKOMORO – Belum genap sebulan rampung dibangun, twin road di Desa Bulu, Kecamatan Sukomoro, sudah memakan korban. Senin (30/1) malam dan dini hari kemarin (31/1), dua kecelakaan sekaligus terjadi di jalur itu. Kedua kendaraan sama-sama menghantam median jalan yang minim penerangan dan rambu-rambu.

Informasi yang dihimpun, kecelakaan pertama terjadi sekitar pukul 20.30. Sebuah mobil Daihatsu Zebra nopol AE 1109 MA yang dikemudikan Usman Bin Sef, 46, warga Jalan Salak, Magetan, melaju dari arah Maospati dengan kecepatan sedang. Di tengah kondisi jalanan becek lantaran gerimis tiba-tiba kendaraan menabrak median.

Akibat dari kecelakaan itu, kaca depan mobil hancur, as roda patah, dan velg roda sisi depan kanan pecah. Termasuk beberapa bagian lainnya yang ringsek. ‘’Mobil tersebut berpenumpang enam orang termasuk sopir. Semua selamat. Kemungkinan pengemudi kaget karena ada median jalan yang baru selesai dibangun dan tidak ada rambu-rambu pengingatnya,’’ kata Sucipto, 60, saksi mata yang juga warga Desa Bulu.

Hanya berselang empat jam dari kejadian pertama, sekitar pukul 00.15 dini hari kemarin (31/1), median jalan di Desa Bulu itu kembali memakan korban. Kali ini dialami mobil Mitsubishi T120SS nopol DK 1440 BW yang dikemudikan Lely Alwiyah. Kronologinya nyaris sama, berawal saat kendaraan melaju dari arah timur (Maospati) menuju arah Magetan kota.

Sampai di median jalan yang sebelumnya sudah hancur ditabrak Zebra, kembali dihantam mobil T120SS tersebut. Bahkan, tiang lampu di pinggir median itu sampai ringsek. ‘’Kasihan korbannya, ada anak kecil yang terkena pecahan kaca,’’ ujar Yuswanto, 20 warga Desa Bulu lainnya.

Dia menduga, penyebab kecelakaan tersebut lantaran minimnya penerangan dan rambu-rambu peringatan. Selain itu, median jalan tersebut terlalu menjorok. ‘’Seminggu setelah dibangun, median itu sebenarnya sudah seringkali memakan korban. Yang paling sering itu pengendara motor,’’ terang Yuswanto.

Kapolres Magetan AKBP Agus Santosa dikonfirmasi melalui Kanit Laka Lantas Ipda Andika Temanta Purba membenarkan adanya kecelakaan itu. Dikatakan, peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. ‘’Semua penumpang selamat. Dan saat ini kendaraan masih berada di sekitar lokasi kejadian. Untuk selanjutnya akan kami lakukan evakuasi,’’ kata Andika, mendampingi Kasatlantas AKP Dadang Kurnia. (wka/isd)

(yogama) Radar Madiun 

Posted Via DHD
[ Baca selengkapnya...>>> ]